watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

DESI KAKAKKU

Nama aku Randi 19 tahun, aku dua bersaudara,
aku anak kedua dimana kakakku perempuan
berusia 5 tahun lebih tua dariku. Aku ngin
menceritakan kejadian yang menimpa kehidupan
seks aku 3 tahun yang lalu.
Pada waktu itu aku berumur 16 tahun masih 1
smu, sedangkan kakak aku berusia 22 tahun dan
sudah kuliah. Kakakku orangnya memakai jilbab.
Meskipun kakakku memakai jilbab dia sangat
sexy, orang bilang mukanya sexy banget,
demikian pula postur tubuhnya, tinggi 160 cm,
kulit putih dan bra aku kira 36-an, tapi yang
paling menyolok dari dia adalah pantatnya yang
bulat besar dan bahenol, ini dapat aku nilai
karena aku sering mengintip dia waktu dia
sedang mandi atau sedang ganti pakaian. Jika
berjalan ke mal ataupun kemanapun dia pergi,
dia selalu pakai baju yang agak ketat meskipun
dia memakai jilbab, orang selalu memandang
goyangan pinggul dan pantatnya. Sampai-
sampai aku sebagai adik kandungnyapun sangat
menyukai pantat dan pinggul kakakku itu.
Meskipun kakakku memakai jilbab, kebetulan
kakakku menyukai baju-baju model agak ketat
dan celana agak ketat pula sehingga agak
mencetak kemontokan dan keindahan tubuhnya.
Apalagi jika dirumah, meskipun dia selalu
memakai jilbab atau kerudung, dia selalu
memakai baju tidur yang panjang tapi agak tipis
sehingga agak terlihat belahan pantat dan celana
dalamnya. Sebagai remaja yang baru puber dan
juga olok-olok dari teman-temanku diam-diam
aku sangat terangsang bila melihat pinggul
kakakku. Sebaga efek sampingnya aku sering
melakukan onani di kamarku atau di kamar
mandi sambl membayangkan gimana rasanya
kemaluanku dijepit diantara pantat montoknya.
Keinginan itu kurasakan sejak aku duduk di
bangku 1 smu ini, aku sering mencuri-curi
pandang untuk mengitip CD-nya apabila dia
memakai rok. Dia mempunyai pacar yang
berumur setahun lebih muda dari padanya. Aku
sering memergoki mereka pacaran di ruang
tamu, saling meremas tangan sampai mereka
berciuman. Suatu hari aku memergoki pacarnya
sedang menghisap buah dada kakakku di kamar
tamu meskipun baju dan jilbabnya tetap
terpasang di badannya, kakakku hanya
mengeluarkan buah dadanya dari kancing yang
terlepas sebagian, mereka langsung belingsatan
buru-buru merapihkan bajunya. Malam harinya
kakakku mendatangi kamarku dan memohon
kepadaku agar tidak menceritakan apa yang aku
lihat ke orang-orang terutama pada ayah dan
ibuku.
Dik, jangan bilang-bilang yah, abis tadi si Hendra
(pacarnya) memaksa Mbak, katanya. Aku Cuma
mengganguk dan melongo karena kakakku
masuk kekamarku menggunakan jilbab dan baju
yang longgar(daster) tetapi agak tipis sambil
membawa sebuah novel, sehingga paha dan
dadanya yang montok terlihat karena dikamarku
agak gelap sedangkan diluar lampu terang
benderang. “hai, kok melongo???? “ …aku jadi
gelagapan dan bilang “ia- ia mbak, aku ngga
akan bilang-bilang” kataku.
Tiba-tiba dia rebahan di ranjangku dengan
tertelungkup sambil membaca novel, aku
memandanginya dari belakang membuat
kemaluanku ngaceng karena pantat kakakku
seolah-olah menantang kemaluanku. Berkali-kali
aku menelan ludah. Dan pelan-pelan aku meraba
kemaluanku yang tegang. Sampai kira-kira lima
menit, dia menoleh ke arahku dan aku langsung
melepas tanganku dari kemaluanku dan berpura-
pura belajar. Kakakku mengajakku lari pagi besok
hari dan dia memintaku menbangunkannya jam
5 pagi. Aku mengiakannya. Ketika dia keluar
kamarku, aku melihat goyangan pinggulnya
sangat sexy, dan begitu dia menutup pintu, aku
langsung mengeluarkan kemaluanku dan
mengocoknya, tapi sialnya tiba-tiba kakakku balik
lagi dan kali ini da melihatku mengocok
kemaluanku. Dia pura-pura tidak melihat dan
berkata “jangan lupa bangunin mbak jam 5 pagi
“. Lagi-lagi aku gelagapan “ia- ia – ia” kataku.
Kakakku langsung pergi lagi sambil ngelirik ke-
arah kemaluanku dan tersenyum. Malam itu aku
ngga jadi beronani karena malu dipergoki
kakakku.
Pagi harinya jam 5 pagi aku ke kamarnya dan
kudapari dia sedang tidur mengakang…. Lagi-lagi
aku melotot melihat pemandangan itu dan aku
mulai meraba-raba pahanya, sampai kira-kira 2
menit dan ku-remas paha montoknya dia
terbangun danku buru-buru melepaskan
tanganku dari pahanya.
Singkat cerita kami lari pagi, dia mengenakan
jilbab atau kerudung sedangkan bajunya dia
mengenakan training yang agak ketat sehingga
setiap lekuk pinggul dan pantatnya terlihat sexy
sekali dan tiap laki-laki yang berpapasan selalu
melirik pantat itu. Begitu selesai lari pagi, kita
pulang naik angkutan bus dan kebetulan penuh
sesak, akibatnya kita berdesak-desak. Entah
keberuntungan atau bukan, kakaku berada di
depanku sehingga pantat montoknya tepat di
kemaluanku . Perlahan-lahan kemaluanku berdiri
dan aku yakin kakakku merasakannya. Ketika bus
semakin sesak, kemaluanku makin mendesak
pantatnya dan aku pura-pura menoleh ke-arah
lain. Tiba-tiba kakakku mengoyangkan
pantatnya, karuan aku kenikmatan. ‘dik, kamu
kemarin ngapain waktu mbak ke kamar kamu?”
katanya “kamu onani yah??? Katanya lagi aku
diam seribu basa karena malu. ‘makanya buru-
buru cari pacar” katanya. “emang kalo ada pacar
bisa digini yah?” kataku nekat sabil menonjokkan
kemaluanku dipantatnya. “setidaknya ada
pelampiasan” timpal kakakku. . “wah enak dong
mbak ada pelampiasan?”tanyaku. “tapi ngga
sampe gini” kata kakakku lagi sambil
menggoyangkan lagi pantatnya. “kenapa”
tanyaku. Sebelum dia menjawab kami sudah
sampai tempat tujuan.
Pada sore hari itu, ketika aku pulang sekolah,
kudapat rumah sepi sekali dan perlahan-lahan
aku masuk rumah dan ternyata kakakku dan
pacarnya sedang diruang tamu saling cium dan
saling raba. Aku terus mengintip dari balik pintu,
selembar demi selembar pakaian pacar kakakku
terlepas sedangkan kakakku masih memakai
jilbab dan baju jubahnya masih terpasang tetapi
sudah tersingkap sampai sebatas perut,
sehingga terlihat CD hitamnya yang mini dan
sexy dan pacarnya sudah tinggal memakai CD
saja. Kulihat tangan kakakku menelusup ke
dalam CD pacarnya dan meremas serta
mengocok kemaluan pacarnya yang tegang.
Pelan-pelan tangan pacarnya membuka CD
kakakku dan terbukalah pantat bahenol nan
montok milik kakakku. Pacarnya meremas-
remas sambil meringis karena kocokan kakakku
pada kemaluannya. ‘oh, aku udah ngga tahan”
kata pacarnya “aku pengen masukin ke
memekmu” katanya sambil mendorong kakakku
sehingga tertelungkup di sofa. Ku lihat dia
semakin mengangkat baju kakakku tetapi
jilbabnya tetap terpasang tetapi sudah agak kusut
dan menindihinya dari belakang kan berusaha
menyodokan kemaluannya ke kemaluan kakakku
dari arah belakang. Tapi begitu nempel di
pantatnya, kuliha ar maninya tumpah ke pantat
kakakku. “ohhh” dia melenguh dan kakakku
menoleh kebelakang” kok udah” tanyanya
Pacarnya bilang “maaf aku ngga tahan” katanya .
Tiba-tiba lampu padam dan telepon HP sang
pacar berdering dan di balik pintu aku sedang
beronani ria sambil melihat kemontokan tubuh
kakakku. Setelah menerima HP, sang pacar
menyalakan sebatang lilin kecil diatas lemari dan
dia berpakaian dan buru-buru pamit. “Aku ngga
anterin kedepan pintu yah “ kata kakakku sambil
tetap tertelungkup di sofa….. Begitu sang pacar
hilang , nafsuku sudah ke ubun-ubun, di
kegelapan remang-remang aku mendekati
kakakku dan setelah dekat, dari jarak kira-kira
satu meter aku memandangi bagian belakang
tubuh telanjang kakakku, berkali-kali menelan
ludah melihat pantat bahenol kakakku.
Karena udah ngga tahan, aku pelan-pelan
membuka celanaku sampai copot dan kulihat
kemaluanku yang besar dan panjang (itu
menurut teman-temanku sewaktu kami
berenang dan membandingkan kemaluan kami)
berdenyut-denyut minta pelampiasan. Aku
langsung menindihinya dari belakang, dan
untungnya kakakku mengira sang pacar belum
pulang dan masih ingin ngentot dia. “aw…., dra
(nama pacarnya hendra) kok ngga jadi pulang”
tanyanya , karena kondisi ruangan sangat gelap
sehingga dia tidak menyadari bahwa adiknya
sedang berusaha menempelkan kemaluannya ke
kemaluanya. “aw dra jangan dimasukan aku
masih perawan katanya ditempelin aja dra aku
masih perawan’ katanya memohon. Karena aku
udah tahan, maka pelan-pelan ku bimbing
tangannya untuk menggengam kemaluanku dan
agar ditutun ke kemaluannya. Begitu dia megang
“dra, kok gede amat sih”katanya heran (soalnya
punya pacarnya jauh lebih kecil daripada
punyaku)sambil membimbing kemaluanku dan
menempelkan kekemaluannya. “gosok pelan-
pelan dra”, aku menekan dan gila bener-bener
nikmat. Setelah kira kira dua menit aku
menggosokkan kemaluanku ke kemaluan
kakakkut akhirnya aku mencapai klimaksnya dan
crot…crot..crot…spermaku menyembur ke
pantat kakakku.
Aku tetap memeluk tubuh kakakku dan pelan-
pelan aku meninggalkannya. “dra, mau
kemana?” teriaknya aku buru-buru memungut
celana dan memasuki kamarku dan masih celana
dan CD ku belum kupakai aku rebahan di
ranjangku sambil kututupi dengan selimut tipis
membayangkan kenikmatan yang barusan
terjadi.
Tba-tiba telepon berdering dan lampu menyala.
kudengar kakaku menerima telepon itu dia
herannya setengah mati karena yang menelepon
adalah pacarnya si henra. “dra, kok kamu udah
ada di rumah lagi jangan main-main yah kamu
dimana, udah enak langsung lari” Beberapa saat
kemudian kudengar bunyi telpon dibanting. Dan
dikamarku, aku cepat-cepat mematikan lampu
dan pura-pura tidur. Semenit kemudian kakakku
masuk ke kamarku dan melihat aku tidur
berselimut dia menghampriku dan duduk di tepi
ranjangku. Di kegelapan kamarku kuintip kakakku
masih memakai pakai dan jilbab yang tadi dia
pakai,dia ngga berani membagunkanku malahan
rebahan disampingku. Kesunyian sekitar 15
menit, kemudian kuintip ternyata kakakku
tertidur. Akupun tertidur sampai keesokan
harinya.
Setelah kejadian hari itu aku selalu
membayangkan betapa enaknya tubuh kakakku
meskipun hanya menempelkan dan
menggosokan kemaluanku pada kemaluannya
saja. Pada suatu siang, aku ingin meminjam
kaset lagunya. Karena sudah biasa, aku pun
masuk tanpa mengetuk pintunya. Dan betapa
terkejutnya aku ketika kulihat mbak Desi kakakku
sedang tidur-tiduran sambil memejamkan
matanya. Tangannya masuk kedalam CD nya
sedangkan jilbab dan bajunya masih terpasang,
hanya bajunya sudah tersingkap sebatas perut.
Spontan, ia terkejut ketika melihatku. Aku segera
keluar.
Tak sampai satu menit, mbak Desi keluar
(pakaiannya sudah rapi meskipun jilbabnya agak
kusut). Ia memintaku agar merahasiakan hal itu
dari ayah ibuku. Lalu kujawab:
“Aku janji ga bakal bilangin hal ini ke ayah ibu
koq.”
“Thank’s ya dik.”
“Eh, emangnya onani itu dosa ya?”
Bukan jawaban yang kudapatkan, malah tatapan
kakaku yang lain dari biasanya. Bagai disihir, aku
diam saja saat dia menempelkan bibirnya ke
bibirku. Dilumatnya bibirku dengan lembut.
Dikulumnya, lalu lidahnya mulai menembus
masuk ke dalam mulutku. Aku segera menarik
diri darinya, tapi ia malah memegang tanganku
lalu mengarahkannya ke dadanya dan kurasakan
betapa empuknya buah dada kakakku. Refleks
aku berontak karena aku malu. Tetapi kakakku
bilang,"lakukanlah dik seperti yang kau lakukan
tempo hari padaku".
Aku kaget "ja..jadi mbak tahu apa yang
kulakukan pada mbak tempo hari." jawabku
gugup.
"ya" jawab kakakku.
"maafkan aku mbak..." ucapku
Belum selesai aku berkata, ia sudah melumat
bibirku. Dan kali ini lidahnya berhasil memasuki
mulutku. Kami berciuman sangat lama. Setelah
puas berciuman, Ia malah menarikku ke
kamarnya. Disana aku direbahkan, dan ia
membuka celana dan CD ku. Kakakku tersenyum
melihat kemaluanku yang sudah mengacung
tegak. Ukurannya sekitar 18 cm. Lebih panjang
dari punya pacar kakakku, Hendra.
Melihat kakakku tersenyum, aku mulai menarik
ke atas baju kakakku. Rupanya kakakku sudah
membuka Branya sehingga akupun bisa
langsung melihat payudaranya yang berukuran
36B itu. Kumulai menyentuh dan meremas
Payudara kakakku yang lembut, sementara baju
dan jilbabnya masih terpasang walaupun agak
kusut. Kakakku menggelinjang merasakan
kenikmatan dan mendesah keenakan.
Setelah aku melihat kakaku sudah terangsang,
Aku membuka CD warna hitam kakakku
sehingga kini terpangpanglah kemaluan kakakku
yang berbulu lebat tapi halus itu.
Sekarang aku memegang kemaluanku dan
mengarahkan kemaluanku ke mulutnya. Dia
menutup mulutnya rapat-rapat.
"Ayo donk mbak! Isep! Kayak mbak
ngelakuinnya buat pacar mbak.”
“Koq kamu tahu?”
“Ya tahu donk..kan aku sering ngintipin mbak
begituan ama pacar mbak"
“Ayo mbak.” Rengekku.
Kakakku pun mulai tertantang mempraktekkan
kemampuan lidahnya. Kemaluanku segera
diaremas-rems. Setelah itu dijilati dengan penuh
gairah, seolah itu adalah lollipop yang manis.
Kakakku pun mulai memasukkan kemaluanku ke
dalam mulutnya. Tidak bisa semua, tapi setidak-
tidaknya sudah setengah yamg masuk. Di gigit-
gigit kecil kepala kemaluanku sambil memainkan
buah pelirnya. Akupun memejamkan mata
keenakan.
Kakakku melepaskan kemaluanku dari mulutnya,
tangannya mengangkat baju panjangnya dan
menempelkan kemaluanku ke payudaranya aku
pun membuka mataku. Lalu meraih kuraih
kemaluanku, kuarahkan kemaluan itu ke
kekemaluannya yang sedari tadi sudah basah.
Kugosok-gosoknya ke klitorisnya, aku jadi
merinding dibuatnya. Desahan tak karuan pun
keluar dari mulutku. Di satu sisi aku tahu ini
salah, tapi di sisi lain, aku benar-benar
menikmatinya.
Setelah puas bermain-main dingan klitorisnya,
kemaluanku segera ku arahkan ke lubang
kemaluannya. Tetapi kakakku bilang "Jangan
dimasukan, aku masih perawan. Ditempelkan
dan digosokan aja seperti tempo hari"
Akupun mengangguk dan segera ku tempelkan
dan kugosokan kemaluanku ke kemaluan
kakakku. Setelah beberapa saat kemaluanku ku
tekan tekan ke lubang kemaluan kakakku maka
crot...crot.. crott spermaku menyembur di perut
kakakku.
Dengan kemaluan masih menempel di perut
kakakku, kami mulai bercumbu lagi, kujilat
payudara kakaku sampai perutnya. Setelah itu
kami mengambil posisi 69. Aku pun mulai
menjilati kemaluannyanya yang sudah basah
oleh cairan kewanitaannya. Sementara ia
menjilati kemaluanku.
Kami saling berpelukan bugil, setelah puas
bermain, kami pun menuju kamar mandi,
namun belum sempat bermain di kamar mandi,
kudengar suara mobil orangtuaku. KAmi cepat-
cepat kembali ke kamar dan berpakaian. Saat
orangtua kami masuk, aku sudah berpakaian
lengkap sedang kakaku pun sudah berpakaian
lengkap dengan jilbabnya. Sejujurnya saat itu
aku sedang tegang dan gugup. Untunglah
orangtuaku tak curiga. Kami pun ternsenyum
berdua dengan penuh arti. Sejak saat itu kami
saling memuaskan walupun tidak sampai
memasukan kemaluanku kedalam kemaluannya
karena aku takut kakakku kehilangan
keperawanannya. Kadang-kadang kami juga
main di sofa, di lantai, dan kamar mandi.


Adult | GO HOME | Exit
1/5736
U-ON

inc Powered by Xtgem.com